RumahCerita.Com : - Pernahkah kamu berharap pada seseorang.
Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya,
perhatiannya, kasih sayangnya, Tapi Seringkah engkau dikecewakannya, menangis
karenanya, disakiti olehnya?
Lalu Pantaskah kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu Adakah kebahagiaan yang
kamu dapatkan? Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik? Apakah dengan
tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia
menyayangimu? Mungkin jawabannya TIDAK Jadi Bukankah ini saatnya untuk kamu
pergi, berpaling, menjauh? Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu.
Berpalinglah untuk tetesan airmata itu .
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu. Sulitkah
itu bagimu? Jika “YA” Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu, mempedulikanmu,
memikirkanmu. Tanpa kamu sadari Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan
angan kosongmu Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli Sedikit kabar
darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak Ya semua yg sedikit itu saja
sudah membuat kamu bahagia Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan
Untuk apa?
Untuk
sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bkn apa-apa untuknya, DIA TIDAK
TAHU, TAK AKAN PEDULI Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang Kamu
akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi Tidakkah semua itu CUKUP? Saatnya kamu
melangkah Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai Jangan bertahan
untuk harapan yg tak pernah ada Jangan menunggu hembus angin yang lalu Jangan
sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk Selagi kamu bisa berdiri Selagi air
matamu belum habis.
Selagi hatimu belum bernanah Biarlah sakitnya
terasa hari ini Esok luka itu akan mengering Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu Bahkan ketika kamu pergi Dia tak akan
menangisimu Mungkin dia tak menyadarinya Karena kamu bukan yang diharapkannya
Kamu bukan yang dipirkannya Kamu bukanlah apa-apa baginya Jangan pernah menoleh
lagi untuknya Jika hari ini kamu sadar siapa dia Besok, tahun depan, sepuluh
tahun lagi Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanmu Yang hanya
memberimu sedikit kata, sedikit senyum Yang akan menumpahkan air matamu,
Menggoreskan rasa kecewa, Dan mengguratkan luka dihatimu Maka PERGILAH ,
PERGILAH Biarkan hari ini adalah akhir kecewa kamu Biarkanlah airmata itu
menetes sederasnya Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam Tapi itu yang
TERAKHIR untuknya Itu yang TERAKHIR Ingat! Tuhan tidak menciptakan satu orang
didunia ini Bukalah hatimu Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu Cukuplah
dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu Yang lebih menghargai cintamu
By : follow fb@Ema Nurlina Sari
No comments:
Write comments